UNIVERSITAS SAM RATULANGI - PENDIDIKAN DOKTER GIGI
Akreditasi
A
Strata
S1
Perminatan
SAINTEK
Website
https://fk.unsrat.ac.id/pspdg/
Sekilas Tentang PENDIDIKAN DOKTER GIGI
SEJARAH
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi resmi berdiri pada tanggal
27 Januari 2005. Latar belakang berdirinya program studi ini tidak
terlepas dari kebutuhan masyarakat di provinsi Sulawesi Utara akan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun namun tidak diimbangi dengan jumlah tenaga dokter gigi yang masih
sangat terbatas. Jumlah dokter gigi masih sangat jauh dari yang
diharapkan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang membutuhkan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Masih tampak kesenjangan yang cukup
lebar antara kemampuan menghasilkan sarjana kedokteran gigi dibandingkan
dengan tenaga kesehatan lainnya. Jumlah kebutuhan tenaga dokter gigi
khususnya di kawasan timur Indonesia, seperti Sulawesi Utara, Gorontalo,
Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Papua ketercukupan tenaga dokter gigi masih sangat rendah.
Pengembangan dan penyediaan sumber daya manusia khususnya tenaga dokter
gigi diperlukan tidak saja dalam jumlah yang mencukupi tetapi juga
memiliki kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan standar mutu yang dituntut oleh
profesi. Di kawasan timur Indonesia, baru terdapat satu perguruan tinggi
negeri yang menyelenggarakan pendidikan kedokteran gigi yaitu di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.
Ide awal pendirian program studi ini
bermula dari keinginan memenuhi kebutuhan akan perawatan gigi dan mulut
untuk masyarakat di provinsi Sulawesi Utara khususnya dan kawasan
Indonesia bagian timur umumnya. Motivasi ini bermula dari Persatuan
Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Manado yang pada saat itu dipimpin
oleh drg. Eman Suherman, SE, MSi selaku ketua. Berdasarkan diskusi
antara drg. Eman Suherman, SE, MSi dengan teman-teman sejawatnya antara
lain drg. Jaka Supriyadi (wakil ketua PDGI Cabang Manado saat itu) dan
drg. Pieter Riadi, tercetuslah gagasan dan kerinduan untuk mendirikan
sebuah institusi pendidikan kedokteran gigi di Sulawesi Utara.
Pada
mulanya, ide disambut oleh Rektor UNIMA (Universitas Negeri Manado
untuk mendirikan suatu Fakultas Kedokteran Gigi di UNIMA) maka pada
tahun 2001 dikeluarkanlah SK Rektor Universitas Negeri Manado Nomor
2552/J.32/TU/2001 mengenai pembentukan panitia Persiapan Pendirian
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Negeri Manado yang diantaranya
terdiri dari : dr. Joy A.M. Rattu, MS, Ph.D, AIFO, drg. Pieter Riadi,
drg. Eman Suherman, SE, MSi (Ketua PDGI Cabang Manado), drg. Ellen
Tumewu, dan drg. Jaka Supriyadi (Wakil Ketua PDGI Cabang Manado).
Namun sangat disayangkan pemberian ijin pembukaan FKG UNIMA tidak dapat
dikeluarkan dikarenakan persyaratan berupa fasilitas yang diajukan oleh
DIKTI belum dapat dipenuhi oleh UNIMA pada saat itu.
Berdasarkan
aturan dari Dirjen DIKTI bahwa pendirian Prodi tersebut harus mengacu
pada Fakultas induk yakni Fakultas Kedokteran. sehingga pendirian
Program Studi Kedokteran Gigi ini dialihkan ke Fakultas Kedokteran
UNSRAT. Universitas Sam Ratulangi telah memiliki Fakultas Kedokteran
yang sudah terlebih dahulu berdiri sehingga memiliki peluang dan sumber
daya yang lebih baik untuk mendirikan suatu program studi pendidikan
dokter gigi.
Dari beberapa rapat yang telah diselenggarakan oleh
PDGI dengan mengundang perwakilan dari Fakultas Kedokteran UNSRAT, maka
pada tahun 2002 dibentuklah panitia Tim Pendirian Program Studi
Kedokteran Gigi berdasarkan SK Nomor 1691a/J12/1/LL/2002 dari Dekan
Fakultas Kedokteran UNSRAT pada saat itu yakni Prof. dr. J. M. L. Umboh,
MS.
Tim Pendirian Program Studi Kedokteran Gigi melakukan kunjungan ke
Fakultas Kedokteran Gigi yang lain, sala satunya ialah Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh kajian mengenai hal-hal yang diperlukan oleh sebuah institusi
Pendidikan Dokter Gigi. Tim Pendirian Program Studi Kedokteran Gigi
juga dibantu oleh perwakilan dari unsur PDGI Cabang Manado yaitu drg.
Yongki Tirtamulia dan drg. Ni Wayan Mariati, MKes. Untuk memenuhi
persyaratan yang diajukan dari Dikti, maka kerjasama dilakukan dengan
PDGi Cab. Manado, Sekolah Perawat Gigi (SPRG) di Manado, (Sekarang SPRG
tersebut dikenal dengan POLTEKES). Kerjasama dengan SPRG berupa bantuan
fasilitas yang diperlukan sebagai penunjang perkuliahan dan praktikum.
Sedangkan PDGi Cab. Manado yang pada saat itu telah diketuai oleh drg.
Hendra Tandju mengkoordinir para anggota PDGI untuk membantu sebagai
Tenaga Pengajar, dan pengadaan sarana dan prasarana yang dibantu oleh
drg. Jongky Tirtamulia (alm). Selain itu tim juga meminta dukungan dari
IDI dan Pemerintah setempat. Dukungan datang dari Walikota Kota Manado
(DRS. Wempie Fredrik), Walikota Kota Bitung (Milton Kansil, DEA), dan
Bupati Minahasa (D. Tanor).
Pada tanggal 21 Juli tahun 2004, setelah
menerima Surat dari Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia tentang
kelengkapan informasi, dikeluarkanlah Surat Keputusan Dekan Fakultas
Kedokteran Nomor 057/J.12.1/KP/2004 yang menunjuk dr. Joy A. M. Rattu,
MS, PhD selaku Ketua Program Studi Kedokteran Gigi dan drg. Jimmy
Maryono sebagai Sekretaris. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas pada Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Setelah melalui proses yang
panjang Dirjen Dikti menerbitkan Surat Keputusan Nomor 10/D2.3/M/2005
perihal ijin penyelenggaraan Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi tertanggal sejak 27 Januari 2005.
Untuk kelancaran peyelenggaraan pendidikan maka pada tanggal 1 Juni 2005
Dekan Fakultas Kedokteran mengeluarkan SK dengan nomor
1111.J.12.1/KP/2005 tentang pengangkatan 32 dokter gigi yang sebagian
besar merupakan tenaga dokter dari organisasi PDGI Cab. Manado sebagai
Dosen Luar Biasa untuk mengisi staf tenaga dosen
Pada tahun ajaran
baru yaitu tahun ajaran 2005/2006, Program Studi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi secara resmi membuka
pendaftaran dan penerimaan calon mahasiswa baru. Angkatan pertama yakni
angkatan 2005 yang terdaftar secara resmi berjumlah 61 orang mahasiswa
dan memulai kegiatan awal perkuliahan pada bulan Agustus tahun 2005.
Pada saat itu gedung perkuliahan pertama yang digunakan merupakan gedung
perkuliahan yang dipinjamkan dari Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sam Ratulangi yang berlokasi di
Kampus Universitas Sam Ratulangi kelurahan Bahu kecamatan Malalayang.
Dosen tetap pada saat itu berjumlah tiga orang yaitu drg. Ni Wayan
Mariati, MKes, drg. Christy Mintjelungan, MKes, dan drg. Paulina N.
Gunawan, MKes, SpKGA.
Pada tahun ajaran 2006/2007 angkatan kedua yakni angkatan 2006 yang
terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi berjumlah 67
orang mahasiswa. Pada saat itu angkatan 2006 melakukan aktivitas
perkuliahan di gedung Ex – Laboratorium Fisiologi (di samping Masjid
Kampus Universitas Sam Ratulangi) yang juga merupakan Ruang Administrasi
Program Studi Kedokteran Gigi.
Pada tanggal 2 Februari 2007, Dekan Fakultas Kedokteran Prof. dr. S. M.
Warouw, SpA(K) mengusulkan pengangkatan pengelola Program Studi
Kedokteran Gigi yang baru dan ditetapkan oleh Rektor Prof. Dr. Ir. L.
W. Sondakh, MEc yaitu Prof. dr. P. L. Suling, MSc, SpKK(K), FINSDV,
FAADV sebagai Ketua Program Studi Kedokteran Gigi dan drg. Vonny N.S
Wowor, MKes sebagai Sekretaris.
Pada masa ini gedung perkuliahan
dipindahkan dari sebelumnya gedung perkuliahan Fakultas MIPA Universitas
Sam Ratulangi ke gedung perkuliahan lantai dua di Gedung Pusat
Teknologi Informasi (PTI) Universitas Sam Ratulangi yang memiliki
kapasitas ruangan lebih besar sehingga diharapkan lebih banyak mahasiswa
yang dapat diterima di program studi ini. Minat pada pendidikan dokter
gigi di Universitas Sam Ratulangi semakin meningkat, hal ini terbukti
dari meningkatnya penerimaan mahasiswa baru angkatan ketiga yaitu
angkatan 2007 pada tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 78 mahasiswa. Pada
tahun ajaran 2008/2009 angkatan keempat yaitu angkatan 2008 yang
terdaftar sejumlah 106 mahasiswa. Pada saat itu, untuk mengimbangi
jumlah mahasiswa maka dilakukan perekrutan dokter gigi kemudian diangkat
sebagai dosen tetap pada lingkungan Program Studi Kedokteran Gigi
sehingga tenaga dosen tetap berjumlah kurang lebih 10 orang dan dibantu
oleh dosen tetap dari lingkungan Fakultas Kedokteran, serta dari
fakultas yang lain khusus untuk mata kuliah non medik dan juga dosen
luar biasa yang berasal dari PDGI Cabang Manado. Pada tahun ajaran
2007/2008 Program Studi Kedokteran Gigi menerima dua tenaga dosen baru
yaitu drg. P.S. Anindita, SpOrto dan drg. Michael Leman, MMed.Ed.
Setahun kemudian, diterima pula empat tenaga dosen baru yaitu drg. Dinar
A. Wicaksono, SpKG, drg. Aurelia Supit, drg. Krista Veronica Siagian,
MARS, dan drg. Johanna A. Khoman. Beberapa di antaranya sebelumnya telah
berstatus sebagai tenaga dosen luar biasa.
Pada tahun ajaran 2009/2010, angkatan
kelima yaitu angkatan 2009 berjumlah 60 orang mahasiswa. Angkatan 2009
melakukan aktivitas perkuliahan di sebelah ruangan administrasi pada
Program Studi Kedokteran Gigi yang berlokasi di samping Masjid Kampus
Universitas Sam Ratulangi. Pada tahun 2009 ini pula, Program Studi
Kedokteran Gigi untuk pertama kalinya mencetak lulusan dengan gelar
Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2005.
Para lulusan S1 tersebut kemudian dipersiapkan untuk memasuki jenjang
pendidikan selanjutnya, yakni Pendidikan Profesi Dokter Gigi sebagai
syarat untuk memperoleh gelar dokter gigi. Pada tahun ini juga Program
Studi Kedokteran Gigi ketambahan satu tenaga dosen tetap yaitu drg.
Juliatri.
Sejak tahun 2010 hingga 2012 jumlah
mahasiswa yang mendaftar di Program Studi Kedokteran Gigi mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan angkatan sebelumnya. Jumlah
mahasiswa yang diterima pada angkatan 2010, 2011, 2012 sebanyak 110,
128, 118 orang. Program Studi Kedokteran Gigi terus berkembang menjadi
salah satu program studi yang banyak diminati para calon mahasiswa baru
sehingga untuk menunjang kegiatan perkuliahan dan praktikum maka pada
tahun ajaran 2010/2011 Program Studi Kedokteran Gigi mendapatkan
tambahan satu gedung baru yang berlokasi di gedung ex – Lemlit (Lembaga
Penelitian Universitas Sam Ratulangi) yang terdiri dari dua lantai,
yaitu lantai 2 sebagai ruang administrasi dan pimpinan sedangkan lantai
satu digunakan sebagai ruangan untuk kegiatan praktikum. Dengan tambahan
satu gedung tersebut, maka total gedung yang dimiliki oleh Program
Studi Kedokteran Gigi saat itu sebanyak tiga gedung.
Pada tahun 2012, Program Studi
Kedokteran Gigi secara mandiri sudah dapat menerbitkan jurnal ilmiah
kedokteran gigi yang terdaftar ISSN berkat dukungan dana dan partisipasi
beberapa dosen yaitu Dentire Journal. Karya ilmiah kedokteran gigi dari
mahasiswa, dokter gigi maupun dosen dapat dipublikasikan melalui jurnal
ini.
Rumah Sakit Gigi danMulut
Rumah
Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi (RSGM) merupakan rumah
sakit milik Universitas Sam Ratulangi yang dikelola oleh Program Studi
Kedokteran Gigi. Tujuan pembangunan rumah sakit adalah dalam rangka
mewujudkan cita-cita dan harapan dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan bagi penduduk yang ada di wilayah Manado dan sekitarnya, serta
merupakan lahan praktek bagi mahasiswa tahap profesi di Program Studi
Kedokteran Gigi (teaching hospital).
Rumah sakit khusus gigi dan mulut
diperlukan dalam rangka meyelenggarakan pendidikan profesi sebagai
sarana untuk mahasiswa tingkat profesi melakukan kegiatan klinik di
bawah bimbingan dosen pembimbing klinik. RSGM berlokasi di jalan Dr.
Soetomo No. 3 Manado. Pada awalnya rumah sakit ini masih berstatus
sebagai klinik, sehingga diberi sebutan Balai Pengobatan RSGM (BP –
RSGM). Bangunan berlantai 4 tersebut diresmikan pada tanggal 23
September 2010 oleh Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Donald A.
Rumokoy, SH, MH didampingi oleh Dekan Fakultas Kedokteran Prof. dr. S.
M. Warouw, SpA(K).
Dalam perkembangannya, BP-RSGM berganti nama
menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) pada penghujung tahun 2013
seiring dengan diterbitkannya ijin dan surat rekomendasi dari Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, provinsi Sulawesi Utara. Selain itu
juga telah terdaftar dalam registrasi rumah sakit di Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. RSGM
melakukan kerjasama, rumah sakit jejaring, dengan beberapa rumah sakit
di kota Manado dan Bitung.
Pada tanggal 15 Januari 2014, banjir
bandang menerjang kota Manado dan sekitarnya. Tak luput, banjir juga
merendam lantai 1 RSGM dan menyisakan endapan lumpur yang cukup tebal.
Lembaran-lembaran arsip atau dokumen yang tidak sempat diselamatkan,
terbalut lumpur. Sejumlah dental unit rusak dan sebagian genset terendam
banjir. Banjir bandang yang menimpa kota Manado dan sekitarnya pada
umumnya dan RSGM pada khususnya, telah menimbulkan kerugian moril dan
materiil. Setelah banjir surut, beberapa pegawai dan mahasiswa jenjang
profesi inisiatif bergotong royong membersihkan RSGM. Tak kurang dari
satu minggu, RSGM pun sudah bisa mulai beroperasi.
Tercatat pengelola
RSGM selaku direktur, yaitu pada tahun 2010 adalah drg. Ni Wayan
Mariati, MKes, tahun 2011 adalah drg. Dinar A Wicaksono, Sp.KG, tahun
2011 – 2013 adalah drg.Vonny NS Wowor, MKes, tahun 2013 – 2014 adalah
drg. Dinar A Wicaksono, Sp.KG, dan tahun 2014 – saat ini adalah drg
Krista Veronica Siagian, MARS.
Akreditasi
Program Studi Kedokteran
Gigi pada tahun 2009 mulai mengajukan berkas untuk keperluan akreditasi
pada Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kemudian
diajukan kembali dua tahun kemudian, hingga akhirnya pada tahun 2012,
Program Studi Kedokteran Gigi dinyatakan terakreditasi sesuai dengan
Surat Keputusan No. 032 dari BAN-PT. Dengan status ini maka Program
Studi Kedokteran Gigi dapat menghasilkan lulusan dokter gigi yang
kompeten.
Dari Program Studi Kedokteran Gigi Menjadi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Setelah
penantian yang cukup panjang, Program Studi Kedokteran Gigi memiliki
sebuah gedung perkuliahan yang baru. Gedung berlantai 5 ini memiliki
sarana ruang perkuliahan, perpustakaan, ruang dosen dan ruang
administrasi yang lebih memadai bila dibandingkan dengan gedung-gedung
sebelumnya. Gedung ini diresmikan oleh Rektor Universitas Sam Ratulangi
Prof. Dr. Donald A. Rumokoy, SH, MH pada tanggal 16 Februari 2013. Pada
tahun 2013 ini pula, Program Studi Kedokteran Gigi mampu menghasilkan
lulusan dokter gigi untuk pertama kali.
Pada tanggal 19 September 2013, sesuai Surat Penunjukan Nomor
613/UN12.1/KP/2013 dari Dekan Fakultas Kedokteran Prof. dr. S. M.
Warouw, SpA(K) ditunjuk Prof.dr. P. L. Suling, MSc, SpKK(K), FINSDV,
FAADV sebagai Ketua Program Studi Kedokteran Gigi dan drs. Henry Opod,
MSi sebagai Sekretaris. Kemudian pada tanggal 19 November 2013, sesuai
Surat Penunjukan Nomor 1624/UN12.1/KP/2013 dari Dekan Fakultas
Kedokteran Prof. dr. S. M. Warouw, SpA(K) ditunjuk Prof.dr. P. L.
Suling, MSc, SpKK(K), FINSDV, FAADV sebagai Ketua Program Studi
Kedokteran Gigi dan dr. Damayanti H Pangemanan, MKes, AIFM, AIFO
sebagai Sekretaris.
Pada tahun 2014. Berdasarkan SK rektor Dr. Ir.
Ellen Joan Kumaat, MSc, DEA, terjadi restrukturisasi UNSRAT termasuk
pada PSKG FK UNSRAT. yang beralih nama menjadi Program Studi Pendidikan
Dokter Gigi (PSPDG) FK UNSRAT. Pada tahun ini PSPDG FK UNSRAT di bawah
kepemimpinan rektor yang baru jumlah penerimaan mahasiswa angkatan 2014
hanya berjumlah 20 orang saja dikarenakan adanya sistem seleksi masuk
yang lebih ketat. Selain itu, PSPDG FK UNSRAT ketambahan satu tenaga
dosen baru yaitu drg. Wulan Parengkuan.
Selain itu terjadi perubahan
struktur kepengurusan yang baru di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
sesuai dengan OTK (Organisasi Tata Kelola) Universitas Sam Ratulangi
yang baru dimana pada tanggal 26 November 2014 Rektor Universitas Sam
Ratulangi Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, MSc, DEA mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor 4442/UN12/KU/2014, menetapkan Prof.dr. P. L. Suling,
MSc, SpKK(K), FINSDV, FAADV sebagai Koordinator Program Studi Pendidikan
Dokter Gigi.
Pada tanggal 10 Desember 2014 berdasrkan surat nomor
8047/DI/KL/2014 dari Dirjen DIKTI PSPDG FK UNSRAT telah mendapatkan
surat rekomendasi mengenai usulan pendirian dari Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi untuk menjadi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sam Ratulangi. Pendirian Fakultas Kedokteran Gigi ini
tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Pendidikan yang
meyelenggarakan fungsi di pendidikan tinggi saja.
Hingga
diterbitkannya buku ini, dosen tetap berjumlah 12 orang, tercatat sudah
sembilan angkatan yang menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Dokter
Gigi, dan sudah ada tiga angkatan yang lulus dengan gelar dokter gigi
yakni angkatan 2005, 2006, dan 2007.
LAB
PROGRAM STUDI
Visi Program Studi :
Menjadi Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi yang sehat, maju, unggul dan berbudaya pada tahun 2026.
Misi Program Studi :
-
Meningkatkan kualitas sistem manajemen dan tata kelola program studi yang sehat, efisien, efektif, dan optimal.
-
Meningkatkan kualitas dan kompetensi staf pengajar dengan cara
memfasilitasi staf pengajar dalam upaya pengembangan diri guna
menghasilkan karya pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
sesuai bidang keilmuannya
-
Menyediakan lingkungan kampus yang sehat dan nyaman bukan hanya
untuk menunjang proses belajar mengajar, tetapi juga praktik perilaku
hidup sehat
-
Menghasilkan lulusan sumber daya manusia yang sehat, unggul, berbudaya, dan mampu menjadi contoh model sehat bagi masyarakat
-
Meningkatkan kerja sama dengan institusi
pendidikan kedokteran gigi lain untuk peningkatan kualitas kegiatan
pendidikan/pengajaran, jumlah penelitian dan pengabdian masyarakat yang
dilakukan secara kolaboratif dan dapat digunakan untuk meningkatkan daya
saing bangsa Indonesia.
Tujuan program studi :
-
Menciptakan lingkungan belajar dan kerja
yang sehat, aman, dan nyaman serta menjunjung tinggi prinsip hidup
orang Minahasa ”Si Tou Timou Tumou Tou.”
-
Menjadikan program studi sebagai
institusi pendidikan kedokteran gigi berkualitas dan pusat penelitian
ilmu kedokeran gigi yang aplikatif guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan negara melalui karya penelitian dan pengabdian masyarakat
berkualitas.
Sasaran program studi :
- Tersedianya rencana kurikulum pembelajaran yang lengkap, yaitu setiap dosen membuat modul perkuliahan dan SAP.
- Tersedianya perpustakaan yang dapat diakses mahasiswa dengan mudah
dan tersedia textbook dan jurnal yang berlangganan sesuai bidang ilmu.
Perpustakaan buka selama jam kegiatan kampus dan ada petugas yang selalu
siap melayani. Di samping itu, ada e-library yang bisa diakses oleh semua mahasiswa selama 24 jam dan adanya sambungan wi-fi yang lancar di lingkungan kampus.
- Meningkatnya efisiensi pembelajaran untuk tercapainya masa studi
yang optimal bagi mahasiswa yaitu lama studi S1 4 tahun, lama studi
profesi 2 tahun.
- Terciptanya suasana akademik yang kondusif yang mencakup adanya
interaksi yang baik antara dosen dan dosen, dosen dengan mahasiswa,
serta mahasiswa dengan mahasiswa.
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik berstrata S-2
dan S-3, serta tenaga kependidikan yang terlatih sesuai bidang
pekerjaannya sehingga terwujud pembelajaran yang berkualitas dalam hal
ilmu pengetahuan serta etika profesionalisme.
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas lulusan melalui pencapaian IPK
yang maksimal dengan pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif S1 3,0 dan
presentase kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter
Gigi Indonesia 100%.
- Meningkatnya jumlah tenaga kependidikan yang terlatih sesuai bidang pekerjaannya.
- Mengadakan laboratorium teknik gigi beserta peralatan skill’s lab nya yang memenuhi standart.
- Tersedianya laboratorium konservasi beserta phantom gigi untuk skill’s lab
- Meningkatnya jumlah dental unit dan dental chair sehingga tercapai
rasio ideal dengan perbandingan dental chair dan mahasiswa yaitu 1:2
- Keikutsertaan semua dosen dalam seminar tentang etika profesionalisme secara berkala (minimal setahun sekali).
- Adanya mata kuliah / modul etika dalam pembelajaran di preklinik
serta adanya checklist penilaian etika profesionalisme mahasiswa dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di setiap bagian.
- Meningkatnya jumlah penelitian yang berkualitas, berdayaguna dan
berhasilguna yang dihasilkan dosen. (Jumlah dosen yang meneliti
bertambah dan jumlah penelitian & publikasi ilmiah nasional
meningkat sebesar 50% dosen lolos proposal hibah penelitian dan 50%
dosen melakukan publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi)
- Adanya kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
secara berkala, yaitu Praktek Belajar Lapangan (PBL) dan Kuliah Kerja
Nyata (KKN).
- Mengikutsertakan dosen di dalam kegiatan pengabdian masyarakat
sebagai dosen pembimbing lapangan dan dalam kegiatan bakti social.
- Memfasilitasi dosen dalam kegiatan pengabdian masyarakat melalui dana PNBP.
- Adanya kerjasama (MOU, izin) dengan berbagai pihak terkait baik
pemerintah kota / kabupaten dan provinsi maupun pihak swasta terkait.
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik berstrata S-2
dan S-3, serta tenaga kependidikan yang terlatih sesuai bidang
pekerjaannya sehingga terwujud pembelajaran yang berkualitas dalam hal
ilmu pengetahuan serta etika profesionalisme.
- Meningkatnya jumlah penelitian dan publikasi ilmiah nasional oleh
dosen dan mahasiswa dan meningkatnya penelitian yang dipublikasikan di
tingkat regional dan nasional sebesar 50% dosen lolos proposal hibah
penelitian dan 50% dosen melakukan publikasi dalam journal nasional
terakreditasi
- Meningkatnya peran Program Studi Pendidikan Dokter Gigi dalam
pengabdian masyarakat melalui bakti sosial. Seluruh dosen melakukan
pengabdian masyarakat minimal 2 kali per tahun
- Tercapainya kerjasama kemitraan yang efektif dan efisien untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian, yang
maksimal, seperti clinical skill lab, survei dan pengumpulan data masyarakat untuk penelitian, dan kuliah kerja nyata terpadu (KKNT).
Strategi Pencapaian:
- Memperbaiki manajemen pendidikan dan pengelolaan program studi, serta memperbaiki atmosfir akademik yang kondusif.
- Menambah jumlah dosen sehingga tercapai ratio dosen : mahasiswa yang memadai.
- Memfasilitasi dosen untuk studi lanjut dalam rangka meningkatkan
kualifikasi serta kemampuan profesional tenaga pendidik sesuai bidang
keilmuannya.
- Meningkatkan kualifikasi serta kemampuan profesional tenaga pendidik
dan kependidikan, serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai.
- Meningkatnya fungsi serta peran unit penjaminan mutu program studi
dalam monitoring, evaluasi kegiatan pembelajaran dalam rangka pencapaian
sasaran mutu program studi.
- Meningkatkan kualifikasi tenaga kependidikan melalui keikutsertaan dalam berbagai pelatihan sesuai bidangnya.
- Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.
- Mengadakan seminar/sosialisasi yang berhubungan dengan etika profesionalisme bekerjasama dengan organisasi profesi.
- Adanya pembelajaran etika dalam kurikulum preklinik, adanya
pembekalan etika profesionalisme sebelum mahasiswa memasuki jenjang
pendidikan profesi, dan adanya pembelajaran etika yang terintegrasi
dalam setiap kurikulum bagian klinik pada jenjang profesi.
- Memfasilitasi dosen dalam pelatihan untuk meningkatkan kapasiras dosen dalam meneliti.
- Memrogram kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dengan kurikulum pembelajaran.
- Meningkatkan keterlibatan dosen dalam pengabdian masyarakat.
- Meningkatkan karjasama kemitraan dengan berbagai pihak terkait.